Minggu, 24 Mei 2009

HIGH ALTITUDE PLATFORM SYSTEM (PENDAHULUAN-REVISI)

Sektor telekomunikasi merupakan sektor yang mengalami perkembangan sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman. Namun, dalam telekomunikasi sering kali masih terdapat kekurangan, padahal kebutuhan akan jasa telekomunikasi yang memiliki bandwidth yang besar dan kecepatan yang tinggi semakin besar. Kebutuhan tersebut belum terpenuhi karena selama ini infrastruktur yang digunakan dalam telekomunikasi dibedakan menjadi dua, yakni infrastruktur terestrial dan infrastruktur extra-terestrial yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada infrastruktur terestrial terdiri atas terestrial darat dan laut. Di indonesia sendiri permasalahan di bidang telekomunikasi sangat terasa seperti delay yang tinggi, paket loss dan sebagainya.

Infrastruktur terestrial darat terdiri atas infrastruktur jaringan kabel (tembaga dan fiber optik) dan radio gelombang mikro (seperti tower). Sedangkan infrastruktur terestrial laut terdiri atas jaringan kabel tembaga dan fiber optik. Infrasturktur terestrial mempunyai kelebihan di unlimited bandwith expansion, tapi juga mempunyai kekurangan dalam bidang fleksibilitas, daerah jangkauan yang terbatas dan mobilitas.

Infrastruktur extra-terestrial merupakan infrastruktur satelit yang memiliki kelebihan dalam bidang fleksibilitas, daya jangkau sangat luas dan mobilitas, tetapi risikonya tinggi, limited bandwith expansion, biaya yang sangat mahal (perakitan, peluncuran dan perawatan), dan kelembaman waktu (time delay) tinggi, khususnya untuk suara dan data interaktif.

Perkembangan sektor telekomunikasi dalam infrastruktunya yaitu High Altitude Platform System (HAPS), sebagai solusi dalam meminimalisasi kekurangan yang ditimbulkan dari kedua jenis infrastruktur (terestrial dan extra-terestrial) tersebut, yang merupakan suatu teknologi baru. High Altitude Platform System (HAPS) tersebut merupakan metode baru yang digunakan di daerah antara terestrial dan extra-terestrial. HAPS sendiri belum diwujudkan dalam hal tujuan komersial di dunia nyata, namun sudah pernah diujicobakan dalam beberapa percobaan dan berhasil. Masih perlu diselenggarakan berbagai penelitian terutama berkaitan dengan aerospace dan telekomunikasi. Dalam hal telekomunikasinya sendiri perlu diteliti mengenai kemungkinan terjadinya interferensi dengan sistem yang sudah stabil, apakah penggunaan HAPS menggagu atau malah mendukung sistem yang sudah stabil tersebut, sedangkan dalam hal aerospace-nya perlu diteliti apakah tempat peletakan HAPS selama ini sudah tepat dan noise yang ada lebih sedikit dibandingkan infrastruktur terestrial dan extra-terestrial.

Selama ini, penelitian dan percobaan penggunaan HAPS sebagai wahana telekomunikasi dan broadcasting masih dilakukan oleh negara-negara maju, diantaranya Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Wahana HAPS sendiri baru dikembangkan dengan dua media yaitu : balon gas (gas yang lebih ringan daripada udara) dan pesawat terbang bermesin. Teknologi wahana balon gas dikembangkan oleh Amerika Serikat, oleh SkyStation dan SkySat, serta Jepang. Sementara teknologi pesawat terbang dikembangkan oleh Angel Technology (USA), dinamakan HALOTM (High Altitude Long Operation), dan oleh European Space Agency (ESA), dinamakan HALETM (High Altitude Long Endurance). Namun, wahana tersebut masih dalam pengembangan dan masih dalam pencarian wahana mana yang lebih baik.

HAPS dibagi menjadi dua bagian utama, bagian pertama adalah platform (wahana) yang terdiri dari perangkat propulsi, bahan bakar, perangkat komunikasi pengendalian-pengukuran dan penyediaan energi. Bagian kedua adalah payload yang terdiri dari perangkat telekomunikasi atau broadcasting dalam bentuk semacam 'transponder'.

Menurut, Eddy Setiawan dalam wacana” High Altitude Platform System” di www.assi.or.id, HAPS memiliki beberapa kelebihan yaitu :

1. Dari segi biaya.

Pemeliharaan dan pengembangannya tidak merepotkan. karena mudah untuk dinaik-turunkan dan dipindah-tempatkan. Investasi tidak sebesar sistem terestrial dan biaya operasinyapun tidak sebesar sistem satelit. HAPS tidak memerlukan tempat, waktu peluncuran yang khusus dan tidak 'space standard’.Begitu pula dengan biaya untuk mengupgrade mesin dan komponen penyokongnya, masih lebih rendah dibandingkan dengan sistem terrestrial maupun satelit karena peng-upgrade-annya termasuk mudah dan cepat. Menerapkan HAPS tidak memerlukan wahana roket untuk menerbangkannya, Kapasitas sistemnya hampir sama dengan yang dimiliki sistem terrestrial dan lebih besar dari yang dimiliki sistem satelit. Dengan payload seberat 1 ton (contohnya SkyStation) dapat memberikan output layanan sebesar 7 Gbps, sedangkan payload dapat berupa multi aplikasi

2. Wilayah cakupan

HAPS mampu menjangkau wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan menempatkan perangkat yang sama di permukaan Bumi, dalam hal ini adalah sistem terrestrial. Cakupan maksimalnya adalah antara 450 km s/d 500 km radius. Delay Time dan Fading HAPS memiliki delay time (kelembaman waktu) yang jauh lebih kecil dibandingkan satelit yaitu sekitar 0,14 ms atau 140 ms. HAPS juga memperkecil faktor fading akibat tingginya sudut elevasi antara antena pengguna dengan wahana HAPS. Jarak operasinya yang lebih dekat ke permukaan bumi menyebabkan pancaran gelombang radio dari dan ke wahana tersebut memerlukan daya dan tunda waktu yang jauh lebih kecil.

3. Resiko

HAPS memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk hilang ataupun meledak dibanding dengan satelit.

4. HAPS mampu mempercepat pertukaran data dibandingkan dengan satelit yang ditempatkan pada ketinggian geostasioner.

5. Teknologi yang HAPS digunakan merupakan teknologi ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar yang merusak lingkungan.

6. Kapasitas berkas

Dibandingkan dengan sistem terrestrial dan sistem satelit, maka HAPS memiliki kapasitas berkas 116 kali lebih besar. Sebagai contoh: Jika satelit dengan orbit rendah memiliki kemmapuan memunculkan tidak lebih dari 6 berkas transmisi untuk tiap kota, maka HAPS mampu memunculkan 700-1000 berkas transmisi untuk tiap kota.

7. Fungsi yang lengkap

Biasanya satelit model lama hanya mampu membawa satu fungsi pada saat diluncurkan. Sedangkan HAPS bisa membawa beberapa fungsi sekaligus. Misalnya saja fungsi sebagai remote sensing dan security system

Dari berbagai kelebihan yang dimiliki, HAPS tetap memiliki kekurangan. Salah satunya adalah Pergerakan wahana tidak dapat dihindari walaupun terdapat kontrol posisi dan sikap dari wahana. Selain itu, jika tidak dilakukan koordinasi yang baik dengan Departemen Perhubungan, maka HAPS bisa mengganggu sistem penerbangan. Oleh karena itu, HAPS diletakkan di lapisan stratosfir pada ketinggian 20-50 km. Lapisan stratosfir berada di atas lapisan perubahan cuaca dengan suhu antara 0oC-60oC dan tekanan antara 90mb-0mb, serta jauh di atas jalur penerbangan sipil dan awan hujan (di atas kawasan turbulansi udara). Selain itu lapisan stratosfir mempunyai kestabilan perubahan angin yang cenderung lamban dan konstan yaitu sebesar 50 m/detik pada ketinggian 21 km. Oleh karena itu, lapisan stratosfir dianggap layak untuk dimanfaatkan sebagai media observasi bumi dengan menggunakan wahana balon udara/ gas atau pesawat terbang. Dan karena masih dalam lapisan bumi HAPS hanya bisa menjangkau area yang tidak terlalu jauh seperti satelit, namun lebih jauh dari jangkauan yang menggunakan infrastruktur terestrial. Oleh karena itu, HAPS diimplementasukan secara stand-alone artinya HAPS hanya digunakan untuk satu kota dan tidak terkait dengan HAPS lain

HAPS dapat dimanfaatkan pada berbagai aplikasi :

1. Internet : baik sebagai akses atau backbone.

2. Telekomunikasi: voice fixed dan cellular / wireless dan data.

3. Broadcasting : TV, Radio dan data (paging).

4. Video conference.

5. Tele-medecine.

6. Tele-education.

7. E-shopping dan E-commerce.

8. Remote sensing : monitor polusi, tata ruang daerah, kebakaran hutan dan potensi kelautan.

9. Civil service : keamanan, pemberi tahu dini (kebakaran hutan, bencana alam dll).

10. Komunikasi militer dan penginderaan militer.

11. Pengaturan lalulintas dan keperluan kepolisian.

12. Telecommuting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar